Setiap pasangan yang telah menikah pasti mendambakan keturunan. Meskipun telah dikaruniai anak sebelumnya, terkadang baik Abi maupun Ummi ingin memberi adik kepada si calon kakak. Namun, terkadang kehamilan tidak selalu berjalan seperti yang telah direncanakan. Beberapa kondisi kehamilan tak jarang menjadi sebuah “gangguan” yang dapat berujung pada kesehatan dan keselamatan baik itu untuk ibu maupun si janin dalam kandungan.
Gangguan-gangguan tersebut dapat berupa kondisi kehamilan yang biasanya dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya, contohnya adalah kehamilan di luar kandungan. Lho, kok bisa? Apakah kehamilan itu di luar perut? Apa saja tanda-tanda hamil di luar kandungan itu? Apa penyebabnya? Berikut ini penulis akan mengulas tentang apa itu kehamilan di luar kandungan, apa penyebabnya, dan apa tanda-tanda hamil di luar kandungan.
1. Apa Itu Hamil di Luar Kandungan?
Bagi ibu yang sedang atau pernah hamil tentu tidak asing dengan istilah kehamilan di luar kandungan. Dalam dunia kedokteran ini disebut sebagai kehamilan ektopik (KE). Lokasi paling sering terjadinya kehamilan ektopik ini adalah saluran telur (tuba falopii), baik itu dibagian tengah (istmika), ujung saluran telur (ampularis), maupun di dekat rahim (cornu). Hamil di luar kandungan atau sering disebut dengan kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang proses pembuahannya tersendat macet tak dapat sampai pada rahim dan kemudian menetap pada saluran telur. Implan embrio tersebut tertanam di luar rahim maka dari itu disebut dengan hamil di luar kandungan, ingat ya Ummi….. bukan di luar perut seperti yang dibayangkan.
2. Penyebab Kehamilan di Luar Kandungan
Penyebab kehamilan di luar kandungan sendiri bisa disebabkan oleh adanya infeksi di sekitar panggul, adanya kerusakan pada saluran telur, dan pada beberapa kasus kemungkinan disebabkan adanya kesalahan salah satu jenis hormon pengaturan yang berperan dalam hal ini, sehingga akan membuat perjalanan hasil pembuahan sperma dan sel telur menjadi tidak lancar. Akan tetapi, terjadinya kehamilan di luar kandungan sendiri biasanya diduga karena adanya penyempitan di saluran telur yang umumnya disebabkan oleh infeksi. Setelah proses infeksi sembuh dan terjadi penyempitan saluran telur tersebut, maka jika ada spermatozoon (sperma) masuk tentu masih bisa dilewati. Jika spermatozoon tersebut bertemu dengan oozit (sel telur) tentu akan terjadi pembuahan dan kemudian berkembang menjadi embrio. Kemudian, embrio tersebut berjalan melewati saluran telur, tetapi karena saluran tersebut sempit akhirnya emrio berkembang di saluran telur tersebut.
3. Bagaimana Tanda-Tanda Hamil Di Luar Kandungan?
Tanda-tanda hamil di luar kandungan akan jelas berbeda dengan ibu hamil yang normal. Tanda-tanda hamil di luar kandungan memiliki ciri khas seperti rasa nyeri yang tajam dan tidak hilang pada area perut bagian bawah ketika dilakukan perabaan dan keluar perdarahan yang cukup banyak yang berbeda dari ibu hamil normal yang mengalami flek saja. Selain nyeri di area panggul dan keluar perdarahan, tanda-tanda hamil di luar kandungan juga menyebabkan nyeri di beberapa bagian tubuh seperti pada bahu, kepala pusing dan penglihatan kunang-kunang. Pada pemeriksaan oleh tenaga kesehatan tanda-tanda hamil di luar kandungan akan dicurigai pada saat pemeriksaan raba di bagian perut, pemeriksaan kadar HCG atau hormon kehamilan yang normalnya meningkat pada awal kehamilan tetapi hormon ini cenderung lambat naik pada kehamilan di luar kandungan, serta terjadinya penurunan tekanan darah yang dapat disebabkan oleh adanya perdarahan internal.
4. Apa Solusinya?
Beberapa ahli juga mengatakan bahwa kehamilan ini hanya bisa bertahan 5- 10 minggu. Sehingga satu-satunya solusi untuk mengatasi kehamilan ini adalah dengan cara pengangkatan atau operasi. Semakin besar umur kehamilan, maka semakin tinggi risiko yang terjadi. Jika terus dibiarkan, maka ibu akan mengalami risiko kematian dan si janin juga tak akan tumbuh dengan sempurna.
Sumber : http://abiummi.com/kenali-tanda-tanda-hamil-di-luar-kandungan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar