Beberapa gejala panas dalam yang terbukti bisa mengganggu kenyamanan saat beribadah puasa adalah sariawan, bibir kering dan terkelupas, bibir pecah-pecah, bau mulut lebih parah, sembelit, juga nyeri radang di tenggorokan dan dada terasa panas. Penyakit tersebut bisa dipicu oleh makanan yang kita konsumsi saat buka puasa, sehingga sebaiknya dihindari dahulu.
Berikut ini 3 jenis makanan yang memicu munculnya panas dalam, dan tidak disarankan untuk disantap saat buka puasa:
Aneka gorengan
Berbagai jenis gorengan, terutama yang memakai minyak goreng kotor dan sudah berkali-kali digunakan, sangat tidak dianjurkan untuk buka puasa. Makanan tersebut tidak saja memicu panas dalam, namun juga menaikkan kadar kolesterol dalam darah. Kandungan nutrisinya pun minim sehingga sebaiknya dihindari dahulu.
Makanan berlemak
Jenisnya bisa bermacam-macam seperti daging sapi berlemak, daging ayam, produk susu, santan kental, dan lainnya. Memang tampak lezat hidangan yang mengandung lemak tinggi, akan tetapi untuk buka puasa sebaiknya pilih makanan yang ringan. Lemak tinggi dapat menyusahkan pencernaan untuk mencerna dan menyerapnya. Alhasil Anda bisa mengalami panas dalam dan gangguan pencernaan.
Makanan pedas
Makanan pedas adalah kesukaan masyarakat Asia. Namun saat puasa baiknya Anda bisa mengurangi dan membatasi asupannya, karena cukup beresiko teerhadap kesehatan diri. Selain memicu panas dalam dan berbagai gejalanya, ia juga menyebabkan radang tenggorokan, masalah pencernaan, bahkan pusing.
Saat berbuka dianjurkan mengonsumsi hidangan yang mudah dicerna, tidak banyak merangsang pencernaan, dan bernutrisi tinggi seperti sayuran, buah dan protein rendah lemak. Semoga bermanfaat.
Â
Â
Â
Â
Source link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar