Bila mendengar potongan lagu ini, terlintas kepingan momen indah tentang Ibu. Sosok wanita tegar yang selalu ada untuk kita. Yang kerutan di wajahnya semakin lama semakin nampak jelas, namun tak memudarkan kecantikannya.
Masih terngiang saat beliau mengomel tiada henti karena satu nilai merah menghiasi rapor kita. Atau tawanya yang meledak saat kita berbuat hal konyol, hingga saat itu Anda sama-sama tertawa dan berpelukan menertawakan diri masing-masing.
Dan ketika Anda mulai mempunyai kekasih, Anda mulai mengacuhkan beliau, tak menyisakan waktu untuk bercanda lagi bersamanya. Namun Anda memeluknya erat sambil menangis di pelukannya karena Anda sedang patah hati.
Masih terbias jelas rasa bahagianya saat Anda akhirnya menyelesaikan gelar sarjana Anda. Terlihat wajah bangga dan haru. Dan mungkin itu adalah suatu kebanggaan yang membuat beliau bersyukur, satu cita-citanya telah terwujud.
Air mata bahagia yang menetes di pipi beliau saat Anda memamerkan cincin yang menyatukan Anda dengan belahan jiwa Anda. Semua momen penting itu akan menjadi harta paling berharga bagi Anda dan beliau. Dan harta tersebut hanya pantas dibalas dengan kasih sayang Anda pada beliau.
"Terima kasih Ibu, Aku mencintaimu"
Sumber : https://www.vemale.com/inspiring/lentera/638-terima-kasih-ibu--aku-mencintaimu.html
Jumat, 26 Mei 2017
Terima Kasih Ibu, Aku mencintaimu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar