DokterSehat.Comâ" Seorang balita berusia four tahun bernama Easton Elrod dari Atlanta, negara bagian Georgia, Amerika Serikat, mengalami nasib yang sangat menyedihkan. Bagaimana tidak, Sejak lahir, Ia sudah ratusan kali mengalami patah tulang. Yang menjadi masalah adalah, dokter justru mendiagnosisnya akan mengalami patah tulang lainnya seumur hidupnya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Easton ternyata mengidap sebuah penyakit yang disebut sebagai Osteogenesis Imperfecta. Penyakit bawaan lahir ini ternyata menyerang tulang dan membuatnya terlahir dengan kondisi tulang yang sangat rapuh sehingga sangat mudah patah karena hal-hal yang sangat sepele. Menurut orang tuanya, hampir semua tulang yang ada di dalam tubuhnya sudah patah saat dilahirkan. Bahkan, pada saat usianya baru mencapai 15 bulan, dokter sudah memasang plat logam pada tulang kakinya demi memastikan tulangnya bisa tumbuh.
Meskipun harus menderita karena kerap patah tulang, Brianna, ibu Easton, mengaku jika sang anak seperti tidak merasa sakit sama sekali. Ia bahkan tetap memiliki semangat layaknya anak-anak pada umumnya meskipun tahu jika kondisi tubuhnya sangat ringkih. Memang, demi mendukung aktifitasnya sehari-hari, tubuhnya dipasangi batangan gips yang membuat tulangnya tetap lurus dan sejajar. Dengan menjaga kondisi ini, diharapkan resiko untuk mengalami patah tulang lagi bisa ditekan. Tak hanya menggunakan gips batangan penyangga, Easton juga melakukan berbagai terapi fisik layaknya terapi air demi membuat tubuhnya lebih kuat. Setiap 10 minggu sekali, Easton juga harus mendapatkan obat infus melalui dadanya.
Cerita dan semangat Easton dalam menjalani hidupnya ternyata menjadi inspirasi banyak orang. Ia bahkan diundang untuk bermain bibol bersama dengan tim pofesional dari North Metro Miracle League. Karena tidak ingin mengalami patah tulang lagi, Easton pun harus melakukan olahraga ini dengan pengawasan. Meskipun begitu, Easton merasa sangat berbahagia merasakan pengalaman bermain bisbol dengan tim skilled.
Source link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar