Palingseru.com â" Beruntunglah kita yang saat ini hidup dalam serba berkecukupan. Karena di luar sana masih ada orang-orang yang kurang beruntung dalam hal ini. Bahkan, untuk tidur, mereka pun kadang bingung harus di mana karena tidak punya tempat tinggal tetap.
Seperti kisah yang datang dari satu keluarga di Bandung, Jawa Barat. Adalah Sutris (33). Sutris sebenarnya warga asli Seragen, Jawa Tengah. Ia datang ke Bandung dengan tujuan mencari pekerjaan yang layak, namun sayangnya hasilnya jauh dari yang diharapkan.
Di sana, kehidupannya justru semakin memburuk. Bukan hanya tidak punya tempat tinggal, ia juga susah untuk mencari sesuap nasi karena mahalnya biaya hidup di kota Metropolitan tersebut.
Pertama datang ke Bandung, dia pernah bekerja menjadi seorang kuli bangunan dengan upah Rp 30 ribu. Tapi penghasilan itu tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, ia pun akhirnya beralih profesi sebagai pemulung.
âKerja kuli bangunan itu gajinya kecil tidak sebanding dengan kerjaannya mendingan jadi pemulung walaupun malu,â ujarnya, seperti dikutip TribunJabar, Sabtu (17/6).
Hingga akhirnya, Sutris bertemu dengan Santi (30), wanita yang kini menjadi istrinya. Dari pernikahannya, Sutris dianugerahi tiga anak yang lucu-lucu. Anak yang pertama berusia 7 tahun, yang kedua 5 tahun, dan yang paling kecil berusia 1 tahun.
Tinggal Dalam Gerobak Selama 7 Tahun
Sisi pahit dari kehidupan Sutris tak berhenti sampai di situ, penghasilan yang sangat minim membuatnya terpaksa tinggal di dalam gerobaknya dengan three orang anak dan istrinya selama 7 tahun terakhir ini.
Padahal, gerobak itu kecil, hanya berukuran sekitar 2 meter dan lebar sekitar 100 sentimeter. Namun, Sutris tak bisa berbuat banyak, karena hanya gerobak itulah yang menjadi harapan satu-satunya sebagai tempat berteduh keluarganya.
Di kala hujan, Sutris serta istri dan anak-anaknya terpaksa masuk ke dalam gerobaknya yang dilapisi dengan terpal bekas.
âKalau hujan kita semua masuk dalam gerobak ini berdempetan supaya cukup,â kata Sutris.
Setiap hari keluarga itu berkeliling membawa gerobaknya untuk mencari rongsokan di jalan dari pukul 07.00 sampai pukul 24.00 WIB.
Saat pukul 24.00 WIB, mereka tidur di kamar berukuran 2 X four yang dikasih bosnya di Jalan Gudang Selatan Bandung.
Sementara penghasilan yang diterima dari seharian mulung, hanya 40 ribu â" 50 ribu rupiah.
Sungguh sebuah nominal yang kecil untuk satu keluarga bukan?
Meski demikian, Sutris dan keluarganya tidak pernah mengeluh. Mereka selalu mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah kepada mereka.
Source link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar