DokterSehat.Com â" Salah satu masalah kesehatan yang membuat banyak orang dewasa khawatir adalah kebotakan. Tak hanya membuat rambut semakin menipis, kebotakan bisa berpengaruh secara langsung pada penampilan seseorang. Kebanyakan orang akan mulai mengalami masalah kebotakan setelah berusia 30 hingga 40an, meskipun cukup banyak pula orang yang mulai mengalami masalah ini sejak usia 20an. Yang menarik adalah, ada sebagian masyarakat yang percaya jika salah satu dari penyebab kebotakan adalah penggunaan topi sehingga mereka memilih untuk tidak menggunakannya meskipun cuaca sedang cukup panas dan terik. Apakah hal ini benar adanya?
Topi dianggap mampu membuat akar rambut menjadi lemah sehingga akan memicu kerontokan, khususnya pada kaum pria. Padahal menurut pakar kesehatan, hal ini tidak benar adanya. Alih-alih menyalahkan penggunaan topi, pakar kesehatan justru menyebutkan adanya faktor hormon tertentu yang membuat pria cenderung mengalami kebotakan, yakni hormon dihidrotestosterin atau yang disingkat dengan DHT.
Ada dugaan bahwa penggunaan topi bisa menyebabkan kebotakan akibat dari fenomena yang dikenal dengan nama alopecia traksi. Fenomena ini terjadi saat garis rambut semakin mundur ke belakang akibat dari tekanan pada rambut yang sering dan konsisten dalam waktu yang lama layaknya sering mengikat rambut terlalu ketat hingga penggunaan penutup kepala dalam waktu yang sangat lama. Gara-gara hal ini, folikel rambut mengalami kerusakan sehingga rambut tidak akan lagi tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan kebotakan.
Tak hanya karena faktor genetik yang berkaitan dengan adanya hormon penyebab kebotakan, masalah kesehatan rambut ini juga bisa muncul akibat dari masalah gizi buruk, kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan tertentu, kerontokan rambut akibat kehamilan, infeksi, atau bahkan trauma. Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang kita lebih baik dalam menjaga gaya hidup sehat dan merawat rambut dengan lebih baik demi mencegah kebotakan.
Source link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar