Pesan untuk para wanita muslimah muwahhidah, pesan seorang bapak yang penuh belas kasihan dan seorang saudara yang penuh peduli. Aku tulis pesan ini dengan air mataku, dan aku sangat berharap menulisnya dengan darahku, akan tetapi aku tidak memiliki daya serta kemampuan.
Maka dengarkanlah pesan ini, walaupun ia itu terasa berat.
Tidak ada seorangpun yang mengingkari keutamaan kalian, tidak ada seorangpun yang merendahkan kalian kecuali orang yang hasad dan dengki.
Kalian adalah sejawat kaum pria dan cucu ibunda Aisyah, Ummu ‘Ammarah dan Shafiyyah Ridlwanullahi ‘alaihinna.
Kalian adalah orang-orang yang merealisasikan sikap ‘IFFAH (penjagaan kesucian kehormatan), keteguhan, serta pembela kebenaran di zaman yang mana sedikit sekali orang yang memahami hakikat eksistensinya, di mana hura-hura dan tempat kerusakan merajalela sehigga para pemuda menjadi rusak dan para wanita melampaui batas.
Maka kalian adalah segelintir wanita yang baik dan suci yang telah Allah Ta’ala pilih di antara hamba-Nya. Allah Ta’ala menyinari jalan kalian sehingga kalian dapat melihat kebenaran dan yang demikian itu adalah bentuk kecintaan dari Allah Ta’ala untuk kalian, maka jadilah kalian orang yang layak untuk itu semua, sehingga hal itu menjadi keterasingan bagi kalian, dan aku memahmi itu semua, yaitu terasing di antara keluarga, shahabat dan famili.
Kebenaran itu diperangi di setiap belahan bumi, maka kalian datang ke sini dalam rangka menghibur saudari-saudari kalian dan membela kebenaran, dan kalian mengetahui bahwa tempat ini seperti pasar.
Jika jasad ini tidak berkumpul maka sungguh pikiran dan hati itu telah berkumpul dan membawa jiwa-jiwa itu supaya hidup secara nyata untuk merasakan ketentraman dengannya..
Dan sesungguhnya aku akan mengingatkan kepada kalian beberapa hal, sebagai bentuk rasa iba, kekhawatiran serta ketulusan.
Dan jika kalian telah mengetahuinya dan aku mengetahui bahwa kalian menjauhinya, akan tetapi ini adalah pengingatan, sedangkan dalam pengingatan itu ada banyak keutamaan.
Kalimatku ini ditujukan untuk kalian semua sebelum kepada ikhwah, sebagaimana ia itu ditujukan kepada para mereka, karena kalian itu lebih lembut dan lebih berhak untuk diperhatikan sebelum laki-laki, di mana kaum pria itu seandainya naik tentu tidak ada bahaya atas mereka, tidak seperti para wanita.
Bagaimana pendapat kalian jika aku bacakan kepada kalian ayat ayat Allah yang muhkam dan aku sampaikan dari sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai peringatan atas sebagian kesalahan yang ada, apakah kalian akan terima?
Maka ketahuilah wahai para wanita yang mulia, bahwa orang-orang yang berpenyakit di hatinya mereka itu di setiap pintu selalu mengintai.
Sungguh sebagian mereka sangat berani dan senantiasa berani menipu siapa saja yang dijumpainya berjiwa baik dan lurus pemikirannya. Maka hati hatilah kalian menjadi santapan yang lezat bagi orang orang yang berpenyakit di hatinya atau kalian menjadi sebab sesatnya seseorang dari kaum muslimin.
Sesungguhnya masalahnya itu sangat berbahaya, maka janganlah kalian pura-pura tidak mengetahuinya. Sampai-sampai banyak dari mereka itu berani memainkan gitar.
Ia adalah cita-cita dan impian setiap wanita muslimah, yaitu suami yang shaleh yang menuntunnya menuju bumi khilafah agar bisa menyempurnakan sisa umur mereka di sana.
Maka datanglah orang yang keji, datanglah para srigala, mereka berusaha menipu para wanita muslimah dengan dalih hijrah dan menikah. Di mana dia kumpulkan beberapa wanita muslimah dan mulai meminta foto foto mereka dan nomor-nomor hp mereka. Wal ‘Iyaadzu Billaah.
Dan terhimpunlah penyelisihan-penyelisihan syari’at, dan merembeslah kegelapan-kegelapan maksiyat dari bawah puing puing kelalaian. Kami memohon kepada Allah Ta’ala agar menjadikan kita semua termasuk orang orang yang bertaubat dan yang mensucikan diri.
Dan penyebab itu semua adalah tidak adanya usaha untuk menghindari fitnah, sebab-sebab-nya serta (tidak) menutup pintu-pintu-nya. Sedangkan syariat Ar Rahman itu tidak lain adalah pensucian bagi jiwa-jiwa manusa dan penyelamatan dari perbuatan dosa.
Firman Allah Ta’ala :
فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا
“Maka janganlah kamu berlemah lembut dalam bicara sehingga bangkit nafsu orang yang penyakit dihatinya, dan ucapkanalah perkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzab ; 32).
Para ulama telah menjelaskan ayat in dan mereka menyimpulkan hukum-hukum yang dikandung di dalamnya. Dan saya tidak akan memperpanjang pembicaraan kepada kalian, namun aku akan meringkaskan untuk kalian.
” Wahai wanita yang mulia jadilah wanita yang tegas, janganlah berlemah lembut dalam ucapanmu kepada siapapun! walaupun dalam bentuk tulisan, tidak ada bedanya, tulisan akan berpengaruh juga, maka hati hatilah kalian! “
Hati hatilah kalian dari tertipu dengan berbagai grup di telegram, di mana bahayanya sudah tersiar, dan kalian itu tidaklah dalam kondisi dlarurat untuk menggunakannya, jikalau harus memakainya maka bergabunglah dalam grup khusus akhwat.
Dan tidaklah kalian dalam kondisi dlarurat untuk berbicara bersama laki laki secara private chat (japri), dan tidak ada dlarurat, walaupun laki-laki tersebut orang yang tsiqah, di mana dia itu tidak akan lebih tekun ibadahnya daripada Barshisha atau lebih bertaqwa daripada Dzulkifli.
Maka tutuplah pintu fitnah ini! Semoga Allah memberkahi kalian.
Janganlah kalian jawab seseorang yang menghubungi kalian secara private chat (japri), maka baginya tempat umum, karena tidak ada kekhususan bagi selain mahram. Dan hal itu demi Allah lebih selamat dan lebih suci bagi kalian.
Ketahuialah wahai para ikhwah: Sesungguhnya tidak boleh mengucapkan salam kepada wanita gadis, begitupun sebaliknya. Jauhilah perbuatan ini demi keselamatan dan kesucian bagi jiwa kalian! Ini adalah hukum dari syari’at dan bukan pendapatku, tidak demi Allah!
Aku mengetahui bahwa masalah ini adalah hal yang diketahui yang lenyap dari praktek, akan tetapi silahkan kalian cek keberadaannya supaya jiwa-jiwa itu rela dan menerima..
Saya ingatkan kalian, bahwa siapa saja yang ingin mendapatkan suami yang shalih, maka hendaklah dia menjadi seperti anak gadis Sa’id Al Musayyab, dan hendaklah dia menjadi seperti wanita wanita yang suci yang Allah Ta’ala pilihkan bagi mereka suami-suaminya.
Adapun tentang saling menjalin hubungan chat dan menyampaikan salam kepada gadis – supaya saya membuat kalian yakin dan sayapun terbebas dari tuduhan mengada-ada -, maka para ulama rahimahullah telah menegaskan pelarangan untuk berbicara langsung dengan wanita muda karena takut jatuh dalam fitnah.
Berkata pemilik kitab Bariiqah Mahmuudiyah:
[ التكلم مع الشابة الأجنبية لا يجوز بلا حاجة لأنه مظنة الفتنة ]
“Berbicara langsung dengan wanita muda ajnabiyyah (yang bukan isteri dan bukan mahram) tanpa ada keperluan adalah tidak boleh, karena ia itu bisa menjadi mendatangkan fitnah.”
Ajnabiyyah itu adalah wanita-wanita bukan mahram.
Sebagaimana para ulama juga menegaskan atas keharaman wanita muda mengucapkan salam kepada laki-laki ajnabiy dan begitu juga keharaman dia menjawab salam laki-laki ajnabiy.
Laki-laki ajnabiy adalah pria yang bukan mahram.
Berkata pemilik kitab Kasysyaaf Al Qinaa’:
“وإن سلم الرجل عليها أي على الشابة لم ترده دفعا للمفسدة وعللوا ذلك بأن ردها عليه أو ابتداءها له يجعل له فيها مطمعا “
“Apabila seorang laki laki memberi salam kepada wanita muda, maka dia tidak boleh menjawabnya demi menolak kerusakan. “Dan para ulama memberikan alasan untuk (pelarangan) hal itu bahwa penjawaban salamnya terhadap pria itu atau pengucapan salam si wanita muda itu terhadapnya menjadikan bagi si pria itu keinginan kepada si wanita tersebut.”
Para ulama juga sudah menegaskan bahwa tidak boleh bagi wanita untuk mendoakan laki laki ajnabiy yang bersin dan si laki laki itu juga tidak boleh mendoakan si wanita itu bila bersin.
Ibnul Jauzy Rahimahullah menyebutkan dalam Ahkamnun Nisaa, bahwa seorang laki laki berada di samping Imam Ahmad, kemudian istri Imam Ahmad bersin, maka laki laki tersebut mengatakan kepada wanita itu “yarhamukillaah”, maka Imam Ahmad berkata: “Ahli ibadah yang bodoh.”
Bahkan lebih dari itu, banyak para fuqaha memakruhkan bagi laki laki untuk mengucapkan bela sungkawa kepada wanita muda ketika salah seorang kerabat wanita itu meninggal dunia, selagi si wanita itu bukan di antara mahram si laki-laki itu, demi menutup pintu fitnah dan demi menghindarkan kerusakan.
Dan ini tidak lain adalah demi untuk kesucian dan keselamatan wanita, begitulah syari’at memperhatikan wanita supaya ia itu menjadi seperti permata. Sehingga suaminya menerimanya sedangkan tidak ada coreng dan kontaminasi padanya.
Sebagai penutup, wahai para wanita muslimah, jadikanlah pengawasan Allah sebagai bekal untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan, dan ingatlah selalu bahwa dunia ini adalah hina, di mana Puteri ‘Imran telah meniggalkan dunia ini tanpa menikah, dan dia sekarang menjadi penghulu seluruh wanita.
Sumber : http://www.kabarmuslimah.net/index.php/2015/11/03/untuk-para-muslimah-sebuah-pesan-yang-ditulis-dengan-linangan-air-mata-dunia-muslimah/
Kamis, 25 Mei 2017
Home
/
agama
/
islami
/
kisah islam
/
religion
/
Untuk Para Muslimah, Sebuah Pesan Yang Ditulis Dengan Linangan Air Mata — Dunia Muslimah
Untuk Para Muslimah, Sebuah Pesan Yang Ditulis Dengan Linangan Air Mata — Dunia Muslimah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar