Lantas bagaimana dengan orang yang hidup sebatang kara? Orang yang tertutup dan kurang pandai bergaul? Apalagi orang yang miskin tanpa harta? Apakah Allah menjadi tidak adil karena tidak memberikan aset yang sama bagi hamba-Nya? Subhanallah, Maha Suci Allah dari sifat yang demikian. Dia adalah Al-‘Adl. Yang Maha Adil.
Sesungguhnya setiap manusia, tanpa kecuali, telah diberi modal yang sama berupa waktu oleh Allah SWT. Sejak lahir, orang yang hidup sebatang kara, orang yang bersifat tertutup, dan orang yang miskin, semua memiliki waktu yang sama-sama 24 jam. Tak ada yang kurang, tak ada yang lebih. Inilah aset sejati manusia.
Selayaknya aset, waktu bisa dipertukarkan atau diinvestasikan untuk memberikan keuntungan sebesar-besarnya kepada kita. Maka inilah kita, sang investor waktu. Untuk apa kita gunakan waktu kita, untuk itulah aset sejati kita ini tengah dipertukarkan dan diinvestasikan.
Sayangnya, Allah Sang Pemberi Modal, telah memberi indikasi bahwa para investor waktu itu kini tengah menyongsong kerugian dan kebangkrutan tanpa mereka sadari. Dan indikasi ini diawali dengan sumpah atas waktu, Wal-“Ashr, yang artinya waktu yang sudah hampir habis. Sepadan dengan kata yang digunakan untuk menamani sholat ‘Ashar, sholat yang berada di ujung hari (dalam kalender Islam, maghrib adalah awal hari baru).
“Demi waktu! Sungguh manusia itu merugi.” (QS Al-‘Ashr:1-2)
Bila ingin jadi investor sukses, tentu kita harus tahu ilmu berinvestasi, tahu mana jenis-jenis investasi yang menguntungkan. Tak hanya memberi modal, Allah Al-Hadi juga telah memberi ilmu, investasi macam apa yang tak akan mendatangkan kerugian.
“Demi waktu. Sungguh manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Waktu yang diinvestasikan untuk 4 jenis investasi ini, dijamin tidak akan mendatangkan kerugian:
1.Waktu yang digunakan untuk perbuatan-perbuatan yang dapat memelihara dan meningkatkan iman
2.Waktu yang digunakan untuk beramal soleh
3.Waktu yang digunakan untuk saling nasehat menasehati dalam kebenaran
4.Waktu yang digunakan untuk saling nasehat menasehati dalam kesabaran
Dalam ayat lain, Allah ada memberitahu kita dengan lebih spesifik, jenis-jenis investasi yang masuk dalam 4 kategori di atas.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, dan mendirikan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi.” (QS Fathir : 29)
“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui.” (QS Ash-Shaff : 10-11)
Bahkan jenis investasi yang tidak akan pernah menguntungkan pun, Allah memberikan ilmunya kepada kita:
“Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” (QS : Al- Baqarah : 16)
KabarMuslimah.net – marilah pergunakan waktu kita sebaik-baiknya, dalam jenis investasi yang dijamin mendatangkan keuntungan besar bagi kita. Hindarkan diri kita dari menjadi investor rugi karena menempatkan asset paling berharga investasi yang sia-sia. Dan Allah Maha Tahu Yang Sebenarnya.
Referensi:
-Tafseer’s Notes Linguistic Miracle, Surah Al-‘Ashr, Nouman Ali Khan, www. bayyinnah.tv
-Tafsir Ibnu Katsir Juz 30, hal 535-536, Pustaka Imam Syafi’i, 2004
Foto ilustrasi: google
Profil Penulis:
Pida Siswanti, ibu dua anak tinggal di Depok. Selain bergiat di Komunitas Ummi Menulis, juga bergiat mendesain pengalaman yang ingin dipaparkan pada anak-anaknya agar mereka mengenal Tuhannya dengan lebih baik. Berteman dengan Pida? hubungi FB pida siswanti.
Sumber : http://www.kabarmuslimah.net/index.php/2015/08/25/lalu-seperti-apa-investasi-terbaik-itu-dunia-islami/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar