Breaking

Minggu, 21 Mei 2017

Kisah Nabi Ibrahim Menjadi Menantu Fir’aun

Para ahli sejarah membagi kaum arab menjadi tiga kelompok menurut silsilah keturunannya, yaitu Arab Ba’idah, Arab ‘Aribah dan Arab Musta’ribah. Bapak agama samawi (Islam, Kristen dan Yahudi) Ibrahim ‘alaihissalam adalah kakek yang teratas dari Arab Musta’ribah.


Ibrahim meninggalkan kampung halamannya di tepi barat sungai Euprat, Irak menuju Palestina untuk menyampaikan agama Allah SWT. Ibrahim menjelajahi banyak negeri di jazirah arab. Hingga suatu ketika, Ibrahim datang ke Mesir dan Fir’aun berniat buruk terhadap istrinya, Sarah.

Syaikh Shafiyur Rahman Al Mubarakfury menuliskan dalam buku Sirah Nabawiyah, Ibrahim yang berniat mendakwahi raja mesir dibalas dengan perlakuan yang tidak baik dan Fir’aun melakukan berbagai tipu daya untuk mencelakakan Sarah dan Ibrahim. Namun Allah SWT membalas tipu daya Fir’aun. Dan Allah sebaik-baik pemilik rencana dan makar.

Fir’aun lambat laun menyadari semua tipu dayanya selalu mengalami kegagalan karena Sarah memiliki hubungan yang kuat dengan Allah. Sebagai bentuk permintaan maaf dan pengakuan atas kelebihan Ibrahim dan Sarah, ia lalu menyerahkan anaknya Hajar untuk mendampingi dan membantu perjuangan keduanya.

Penulis besar, al-‘Allamah al-Qadli Muhammad Sulaiman al-Manshur Fauri mentahqiq bahwa Hajar bukanlah budak seperti ditulis kebanyakan sejarah. Hajar adalah orang yang merdeka dan dia adalah putri Fir’aun. (Rahmatun lil ‘Alamin, II : 36-37).

Ibrahim akhirnya kembali ke Palestina dan menikahi Hajar. Darinya lahirlah Isma’il ‘alaihissalam yang menjadi garis keturunan Nabi Muhammad SAW. Namun Sarah yang cemburu membuat Ibrahim memindahkan Hajar dan Isma’il ke Hijaz, yaitu di suatu lembah yang dikemudian hari menjadi kota Mekkah dan tempat berdirinya rumah Allah, Ka’bah.

Tiga belas tahun kemudian, Sarah akhirnya mengandung dan melahirkan Ishaq ‘alaihissalam dan mendapatkan cucu dari Ishaq yaitu Ya’kub ‘alaihissalam. Yakub sering disebut Israil atau orang yang suka bepergian malam karena kebiasannya selalu melakukan perjalanan di malam hari. Anak keturunan Ya’kub mulai Yusuf ‘alaihissalam dan seterusnya ini yang disebut dengan Bani Israil atau anak-anak Israil termasuk Isa ‘alaihissalam.


Sumber : http://www.kabarmuslimah.net/index.php/2015/06/28/kisah-nabi-ibrahim-menjadi-menantu-firaun/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar