Menurut hasil dari penelitian yang telah dilakukakan, menunjukan bahwa tidak perlu menambahkan garam pada makanan bayi. Bolehkah jika bubur bayi ditambahkan garam? Sebaiknya jangan! Sebab, bayi masih sangat sensitif terhadap garam. Tekanan darah bayi dapat melonjak tinggi, pada saat bayi menerima garam yang bersal dari makanannya. Dampak yang dirasakan itu berlangsung lama. Di tahun yang pertama, sebaiknya anda tidak sama sekali memberikan garam pada makanan bayi. Sebenarnya pada ASI, kacang-kacangan, sayur dan daging itu telah mengandung kadar garam yang alami demi mencukupi semua kebutuhan pada bayi.
Haruskah bayi diberikan makanan yang hambar? Sebenarnya makanan bayi tidaklah terasa hambar, namun dikarenakan selera kita yang telah terbiasa merasakan asin maka bubur bayi terasa hambar. Sementara bayi itu sendiri, langit-langit pada mulutnya belum mengalami perkembangan yang sempurna sehingga dia tidak terlalu preferensi terhadap rasa asin. Jadi, makanan yang terasa hambar oleh kita, sebenarnya terasa enak bagi bayi itu sendiri. Dapatkah ginjal bayi memproses garam? Tentu saja belum, ginjal bayi belum bisa memproses garam dengan jumlah yang tinggi. Sistem pencernaan pada bayi masih teramat rapuh, dan salah satu bagian dari organ bayi termasuk paling rapuh adalah ginjal. Jika bayi terlalu banyak mengkonsumsi garam yang berasal dari makanan tambahan, itu bahkan bisa menyebabkan rusaknya otak bayi. Berbagai macam penelitian telah di buktikan, terkait asupan garam dengan risiko tinggi terkena kegemukan, hipertensi, dan juga penyakit jantung pada usia muda.
Kemudian bagaimana dengan gula? Sama halnya dengan garam, disarankan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi gula, terkait dengan resikonya gula dapat menyebabkan kegemukan dan juga diabetes. Jadi, biasakan mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang dengan mengurangi asupan gula dan garam bagi semua usia, tidak hanya untuk bayi. Makanan bayi pada usia 6 tahun ke atas yang sering disebut dengan makanan pendamping asi (MPASI). Tetap saja, ASI harus lebih banyak hingga usia anak menginjak 1 tahun. Dan buatlah makanan pendamping ASI sendiri dengan mengurangi garam dan gula.
Meskipun pada saat ini telah banyak makanan bayi instan, namun sebaiknya makanan itu diberikan jika anda terdesak seperti anda sedang ada di perjalanan. Sebaliknya jika pada hari-hari biasa anda di rumah, buatlah makanan sendiri dengan bumbu makanan yang alami seperti jahe, bawang, salam, dan lain sebagainnya. Hasilnya pati akan tercium lebih harum dan yang pasti sehat. Jika bayi anda telah menginjak usia satu tahun, anda dapat menambahkan gula dengan porsi yang sedikit. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang seha adalah modal awal untuk kesehatan di hari yang akan datang. Kenalkan juga anak anda dengan berbagai jenis makanan yang berwarna seperti wortel, tomat, beras merah, bayam, brokoli dan lainnya.
Kapan saat yang tepat memberi garam pada makanan anak? Garam hanya boleh diberikan 1 gr dengan 0,4 gr natrium setiap harinya pada bayi berusia 6-12 bulan. Kebutuhan garam tersebut telah terpenuhi dari makanan pendamping serta ASI. Jika usia anak menginjak 1-3 tahun kebutuhan garamnya mencapai 2 gr setiap harinya dengan mengandung 0,8 gr natrium. Pada usia ini ibu dapat menambahkan garam dapur sebanyak ¼ sendok teh. Bagaimana jiga ada tambahan rasa dari margarin, mentega dan keju? Margarin, mentega dan keju memiliki cita rasa yang dapat meningkatkan makan anak. Mengingat margarin, mentega dan keju mengandung banyak garam ada baiknya diberikan pada bayi berusia 8 bulan ke atas. Dan carilah margarin, mentega dan keju yang rendah akan natrium dengan memeriksa keterangan pada kemasan.
Sumber : http://bidanku.com/bolehkah-gula-dan-garam-untuk-mpasi
Sabtu, 06 Mei 2017
Bolehkah Gula dan Garam untuk MPASI?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar