Breaking

Senin, 03 April 2017

Mengurangi Porsi Makan Bukan Cara yang Ideal untuk Diet

Saat segala cara menurunkan berat badan tak kunjung membuahkan hasil, banyak dari kita yang akhirnya menyerah dan memilih untuk memangkas porsi makan besar-besaran. Masuk akal, sih, karena semakin sedikit porsi makan yang Anda lahap, maka asupan kalori dan lemak untuk tubuh juga jadi ikut berkurang.

Mengurangi Porsi Makan Bukan Cara yang Ideal untuk Diet


Namun Anda tak boleh sembarangan mengurangi porsi makan cuma untuk diet kalori, jika tidak mau berurusan dengan berbagai risiko efek samping yang justru bisa merugikan.

Kenapa tidak boleh sembarangan diet kalori?

Pada dasarnya kalori merupakan energi panas yang Anda peroleh dari mengonsumsi makanan. Kalori diperlukan tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi organ dan metabolismenya, serta untuk beraktivitas dengan menggerakkan otot tulang setiap hari.

Saat tidak terpakai, kalori akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh sebagai cadangan makanan. Proses penyimpanan tersebut terjadi saat tubuh tidak membakar kalori dalam jumlah yang sebanding dari yang diperoleh.

Diet kalori merupakan salah satu cara mencegah penyimpanan kalori berlebih dalam bentuk lemak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi. Meski demikian, diet kalori meningkatkan risiko Anda mengalami kekurangan nutrisi jika tidak dilakukan dengan tepat.

National Institute of Health (NIH) Amerika Serikat mengatakan bahwa manfaat penurunan berat badan sehat dari diet kalori baru akan muncul saat tubuh tidak mengalami kekurangan nutrisi esensial selama menjalani diet.

Apa saja efek samping dari diet kalori yang dilakukan berlebihan?

Sebagian besar dari dampak diet kalori disebabkan karena tubuh tidak dapat beradaptasi dengan pola makan barunya, dan juga kekurangan nutrisi esensial. Hal tersebut diantaranya:

1. Tubuh kurus yang tidak sehat
Mengurangi jumlah makanan saat diet memiliki efek cepat dalam mengubah penampilan fisik, sehingga ttampak terlihat lebih kurus dari penurunan berat badan.

Perubahan penampilan tubuh dalam waktu singkat tidak selalu menjadi pertanda kalau diet Anda sukses besar. Tubuh yang tiba-tiba kurus dari diet kalori tidak akan bertahan lama. Yang ada, tubuh kurus mendadak dapat menjadi pertanda hilangnya massa otot dan penurunan metabolisme. Untuk menghindari hal ini sebaiknya, diet mengurangi asupan karbohidrat dilakukan secara bertahap dan mengganti sumber energi dengan protein dan serat, bukannya absen sama sekali.

2. Penurunan metabolisme
Selain rasa lapar, penurunan metabolisme merupakan efek samping sementara saat menjalani diet. Tetapi hal tersebut dapat menjadi masalah serius jika terjadi berkelanjutan dan menyebabkan hilangnya masa otot. Ini jadi lebih mungkin terjadi ketika Anda juga kekurangan asupan protein saat menjalani diet dan tidak melakukan aktivitas fisik untuk menjaga massa otot.

Selain itu, penurunan metabolisme juga merupakan penyebab berat badan jadi naik lagi setelah selesai menjalani diet dalam waktu singkat.

3. Kelelahan kronis
Kelelahan kronis merupakan suatu hal yang kompleks karena tubuh tidak hanya disebabkan defisiensi kalori tetapi juga berbagai nutrisi penting. Salah satu penyebab kelelahan merupakan  gejala anemia yang dipicu oleh defisiensi zat besi, folat, dan vitamin B12. Namun gejala kelelahan kronis dapat menetap saat tubuh juga mengalami kekurangan protein, kalsium, magnesium, vitamin A, biotin dan tiamin.

Untuk mencegah hal ini, hindari mengonsumsi makanan dalam jumlah yang terlalu sedikit dan perbanyak konsumsi makanan segar dibandingkan makanan olahan saat menjalani diet.

4. Mengganggu proses pemulihan tulang
Tulang merupakan salah satu organ yang selalu meregenerasi diri. Itu sebabnya tulang selalu mengalami perubahan kepadatan, tergantung dengan pola aktivitas dan ketersediaan nutrisi.

Mengonsumsi kalori yang terlalu sedikit dapat berdampak terhadap kepadatan tulang karena kalori dibutuhkan untuk pelepasan hormon estrogen dan testosteron. Deifiensi dari kedua hormon ini dapat mengganggu proses penggantian jaringan tulang yang optimal. Defisiensi kalori da nutrisi penting juga dapat menyebabkan kerusakan tulang yang menetap, dan tulang lebih mudah patah.

5. Menurunkan kesuburan perempuan
Konsumsi kalori terlalu sedikit dapat berdampak penurunan sekresi LH (Leutenizing Hormone) dan estrogen. Keduanya merupakan hormon penting dalam proses pembuahan sel telur pada perempuan. Perubahan hormon tersebut akan sulit terdeteksi dan memerlukan pemeriksaan klinis lanjutan, namun masalah tanda kesuburan pada perempuan dapat dikenali jika siklus menstruasi menjadi tidak teratur secara tiba-tiba meskipun masih jauh dari usia menopause.

5. Mudah jatuh sakit
Tanpa nutrisi dan kalori yang cukup, tubuh akan lebih mudah jatuh sakit karena kepayahan memerangi agen penyebab infeksi — terutama jika seseorang tersebut aktif beraktivitas fisik. Ini dibuktikan oleh sebuah studi pada atlet yang menunjukan bahwa upaya penurunan berat badan lewat diet kalori melipatgandakan risiko terserang penyakit dalam hitungan bulan.

Daripada sembarangan mengurangi porsi makanan supaya bisa kurus, lebih baik mengganti jenis makanan lain guna tetap memperoleh nutrisi yang dibutuhkan dengan kalori yang lebih rendah. Dengan demikian, Anda menjaga kesehatan diri sampai tubuh benar-benar mulai beradaptasi dengan pola makan yang baru.

sumber : https://hellosehat.com/efek-samping-dari-diet-kalori/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar