Hayo, kapan terakhir kali Anda cek gula darah? Kalau bacaan terakhir dari kadar gula darah Anda normal jadi naik sedikit tapi tidak tergolong sebagai diabetes, bukan berarti Anda bisa santai, lho! Mungkin saja Anda ada di fase prediabetes.
Dalam dunia medis, dokter Anda mungkin menyebut prediabetes dengan beberapa istilah berikut:
Toleransi glukosa terganggu (TGT): Kondisi ini berarti Anda memiliki gula darah setelah makan yang lebih tinggi daripada orang normal.
Toleransi gula puasa terganggu: Kondisi ini menggambarkan bahwa gula darah puasa Anda pada pagi hari sebelum makan lebih tinggi daripada orang normal.
Resistensi insulin: Keadaan ini berarti tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin yang ada dengan efektif, dan pada akhirnya dapat menyebabkan penimbunan gula dalam darah.
Apa saja tanda dan gejala prediabetes?
Tidak ada gejala yang jelas dari kondisi prediabetes. Beberapa orang mungkin akan mengalami gejala resistensi insulin, seperti mengalami sindroma ovarium polikistik (PCOS) atau acanthosis nigricans. Acanthosis nigricans adalah suatu kelainan di mana kulit jadi menebal, menggelap, dan memiliki tekstur seperti beludru saat diraba. Komplikasi diabetes ini biasanya dapat terjadi pada siku, lutut, leher, ketiak, dan buku-buku jari.
Jika Anda tadinya memiliki bacaan gula darah normal yang kemudian sedikit naik dengan kecurigaan prediabetes, penting bagi Anda untuk segera menghubungi dokter bila mengalami gejala:
- Peningkatan rasa haus
- Peningkatan frekuensi buang air kecil di malam hari
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Luka yang tak kunjung sembuh
Semua gejala-gejala di atas merupakan gejala khas yang sering dijumpai pada penderita diabetes tipe 2, dan dapat menjadi pertanda bahwa prediabetes Anda telah berkembang menjadi diabetes. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis Anda.
Apa yang menjadi penyebab gula darah normal meningkat (prediabetes)?
Pankreas memiliki fungsi untuk memproduksi hormon insulin, yang akan dikeluarkan ketika Anda makan. Insulin membantu agar sel-sel dalam tubuh dapat mengubah gula darah menjadi energi. Oleh karena itulah, insulin dapat berperan dalam menurunkan gula darah. Pada kasus prediabetes, sel-sel dalam tubuh tidak bereaksicukup kuat terhadap insulin. Kondisi inilah yang disebut dengan resistensi insulin.
Penyebab dari resistensi insulin masih belum jelas hingga kini. Menurut Mayo Clinic, prediabetes kemungkinan besar disebabkan oleh faktor gaya hidup dan genetik. Selain itu, orang-orang yang menderita kelebihan berat badan dan malas gerak juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami prediabetes.
Bagaimana dokter mendiagnosis prediabetes?
Terdapat beberapa jenis pemeriksaan gula darah yang mungkin akan diminta oleh dokter, seperti:
Pemeriksaan hemoglobin A1c (HbA1c): Bertujuan untuk mengukur rata-rata gula darah Anda selama kurang lebih dua hingga tiga bulan terakhir. Pemeriksaan ini tidak memerlukan puasa terlebih dulu dan dapat dilakukan kapan saja. Nilai antara 5.7-6.4% dapat dianggap sebagai prediabetes.
Pemeriksaan ulang mungkin diperlukan untuk memastikan hasilnya. Semakin tinggi kadar HbA1c Anda, semakin tinggi pula risiko prediabetes Anda berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Pemeriksaan gula darah puasa: Puasa selama kurang lebih delapan jam diperlukan untuk pemeriksaan ini. Hasil diantara 100-125 mg/dL mengindikasikan Anda mengalami prediabetes.
Pemeriksaan tes toleransi glukosa oral (TTGO): Puasa juga diperlukan untuk melakukan pemeriksaan ini. Petugas medis akan memeriksa darah Anda dua kali. Yang pertama saat Anda datang ke laboratorium setelah berpuasa, dan yang kedua adalah setelah 2 jam Anda meminum larutan gula yang disediakan oleh petugas. Jika gula darah Anda berkisar antara 140-199 mg/dL setelah dua jam, maka Anda dapat dikatakan mengalami prediabetes.
Pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS): Pemeriksaan ini dapat dilakukan kapan pun tanpa perlu berpuasa. Hasil diantara 140-199 mg/dL mengindikasikan prediabetes. Jika Anda tidak mengalami gejala yang khas, maka dokter akan melakukan tes ulang untuk memastikan diagnosis.
Jika hasil tes Anda memperlihatkan hasil gula darah normal, Anda dapat mengulanginya lagi setelah tiga tahun. Namun, jika Anda didiagnosa mengalami prediabetes, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan ulang untuk mengontrol gula darah Anda setelah 12 bulan atau kurang.
Tips mencegah kadar gula darah normal jadi makin naik
Mengobati prediabetes dapat juga dianggap sebagai usaha untuk mencegah Anda mengalami diabetes tipe 2. Biasanya dokter akan menganjurkan Anda untuk mengubah gaya hidup. Beberapa usaha yang dapat Anda lakukan antara lain:
- Mengonsumsi makanan tinggi serat
- Olahraga teratur
- Mengurangi berat badan
- Mengonsumsi obat diabetes yang diberikan dokter secara teratur
Menurut sebuah penelitian, penurunan berat badan 5-7% dapat menurunkan risiko diabetes. Para peserta yang mengikuti penelitian ini menjalani diet rendah lemak, rendah kalori, dan berolahraga selama 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu.
sumber : https://hellosehat.com/gula-darah-normal-tanda-prediabetes/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar