Breaking

Minggu, 16 April 2017

Kenali Cara Deteksi Dini Alergi pada Anak Berikut Ini

Berbagai macam alergi pada Anak bisa saja dialami oleh buah hati Bunda, lho. Oleh karena itu, penting bagi Bunda mengetahui bagaimana cara deteksi dini alergi pada anak, pasalnya alergi dapat mengganggu aktivitas Si Kecil yang bisa mengurangi keceriaannya.

Si Kecil bisa saja mengalami alergi terhadap susu sapi, telur, ikan, kacang-kacangan, kedelai, gandum, obat, serangga, dan lain-lainnya. Hal tersebut dapat menimbulkan beberapa gejala seperti sering bersin; hidung meler/tersumbat; mata merah, gatal, dan berair; batuk; serta timbulnya ruam berwarna merah dan gatal.

SGM article 1 - Kenali Cara Deteksi Dini Alergi pada Anak Berikut Ini

Alergi adalah reaksi tubuh terhadap zat atau makanan tertentu. Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Si Kecil bereaksi terhadap zat yang mencetuskan timbulnya alergi (alergen). Tapi, Bunda tidak perlu khawatir. Karena alergi dapat ditangani apabila Bunda dan para orang tua melakukan tiga langkah penting, yakni Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan. Tiga langkah yang disebut sebagai ‘3K’ ini merupakan kunci untuk menangani gejala alergi yang dialami Si Kecil.

Cara Deteksi Dini Alergi pada Anak

Jika Bunda memiliki anak yang mengalami alergi, beberapa cara ini dapat dilakukan untuk deteksi dini alergi Si Kecil, di antaranya:

    Deteksi Riwayat Kesehatan Orang Tua Alergi yang dialami Si Kecil bisa saja berasal dari riwayat kesehatan Bunda sebagai orang tuanya. Jika kedua orang tua atau salah satu (Bunda atau Ayah) mengidap alergi, maka Si Kecil juga berisiko mengalami alergi. Untuk itu, bawalah catatan Bunda (riwayat kesehatan keluarga) saat melakukan pemeriksaan untuk Si Kecil. Hal itu akan memudahkan dokter untuk mendeteksi alergi yang dialami buah hati Bunda.

    Deteksi di Usia Batita (bawah tiga tahun) Gejala alergi bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti hidung atau tenggorokan gatal, hidung tersumbat, batuk, mengi, kesulitan bernapas, suara menjadi serak, sakit perut, muntah, diare, mata gatal dan berair, gatal-gatal, terjadi pembengkakan, serta dapat menyebabkan hilangnya kesadaran pada Si Kecil. Jika hal tersebut dialami oleh Si Kecil, Bunda harus segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

    Deteksi Secara Ilmiah Jika Si Kecil mengidap alergi, Bunda dapat memastikan zat-zat apa saja yang menjadi faktor pemicu timbulnya alergi. Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui pemicu alergi adalah:

Tes tusuk kulit (Skin Prick Test). Tes kulit ada dua cara, yakni yang pertama setetes cairan yang berasal dari alergen dioleskan atau diteteskan pada kulit Si Kecil, dengan sebelumnya dilakukan penusukan kecil pada kulitnya. Sedangkan cara yang kedua yaitu sedikit cairan alergen disuntikkan ke kulit Si Kecil, tes ini agak sedikit menyengat namun tidak menyakitkan. Lalu, tunggu sekitar 15 menit. Jika terdapat benjolan kemerahan seperti gigitan nyamuk yang disertai bengkak dan gatal, maka hasil tes tersebut dinyatakan positif. Dalam beberapa kasus, tes ini dapat menjadi cara yang paling akurat dan cukup terjangkau untuk mengetahui adanya alergi pada anak. Namun perlu diketahui, bahwa hasil tes tusuk kulit yang positif tidak dengan sendirinya mendiagnosis adanya alergi terutama bila tidak ditemukan gejala terhadap alergi tersebut. Selain itu, tes tusuk kulit yang positif juga tidak memprediksi tingkat keparahan reaksi alergi.

Tes darah. Jika Si Kecil tidak dapat melakukan tes tusuk kulit, maka ia bisa melakukan tes darah. Dalam tes ini, darah Si Kecil akan diteliti dan dianalisis sistem kekebalan tubuhnya dalam menanggapi alergen. Sampel darah untuk Si Kecil biasanya sering diambil dari area punggung tangan. Karena kulit mereka dapat mati rasa setelah diberikan semprotan atau krim khusus sebelum pengambilan sampel darah. Untuk tes darah, memerlukan waktu berhari-hari untuk memastikan hasil yang didapatkan dan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibanding tes tusuk kulit. Adapun risiko yang timbul adalah rasa sakit atau perdarahan pada bekas suntikan. Pingsan juga bisa terjadi selama pengujian darah berlangsung.

Uji tempel kulit. Tes ini menentukan apa penyebab alergi yang menyebabkan dermatitis kontak. Dokter akan menempatkan/menempelkan sedikit alergen pada kulit Si Kecil, lalu ditutupi dengan perban. Setelah itu, dokter akan mengamati reaksi Si Kecil setelah 48 hingga 96 jam. Jika Si Kecil mengalami alergi pada alergen yang ditempelkan, maka akan terdapat ruam di area kulit yang ditempelkan alergen tersebut.

Setelah mengetahui cara deteksi dini alergi pada anak, Bunda tidak boleh mengabaikan alergi yang dialami oleh Si Kecil, ya, Bun. Yuk, tanggap alergi dengan 3K agar Si Kecil tetap ceria menjalani hari-harinya. Karena senyum Si Kecil adalah kebahagiaan terbesar untuk Bunda.

Sumber : http://www.alodokter.com/kenali-cara-deteksi-dini-alergi-pada-anak-berikut-ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar