Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengamankan sebuah patung perunggu yang diperkirakan Patih Gajah Mada setinggi 30 centimeter dari seorang warga Desa Pajang, Kecamatan Kedungadem, Sugeng (40).
"Patung perunggu Patih Gajah Mada ini kami amankan dari seorang warga karena akan dijual ke luar, sekitar tiga pekan lalu," kata Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, di Bojonegoro, Rabu 26 April 2017.
Patung perunggu Patih Gajah Mada dengan posisi berdiri mengangkat keris itu sekarang disimpan di ruang kerja Amir Syahid. Selain itu, di ruang kerja Amir Syahid juga tersimpan sejumlah benda prasejarah juga purbakala antara lain guci, fosil binatang purba yang diamankan dari warga dengan cara diberi imbalan jasa uang.
"Patung ini mengambarkan Patih Gajah Mada secara simbolis menyampaikan Sumpah Palapa," ucapnya menegaskan.
Menurut dia, pengamanan benda purbala patung perunggu Patih Gajah Mada itu untuk menjaga agar tidak jatuh ke tangan kolektor. "Saya hanya mengamankan benda purbakala ini, sebab penting untuk catatan sejarah bahwa Bojonegoro pernah dilalui Patih Gajah Mada," jelas dia.
Kasi Budaya dan Kesenian Disbudpar Yanto Munyuk menjelaskan, Sugeng menemukan patung perunggu Patih Gajah Mada di kawasan hutan jati di Desa Tondomulo, di Kecamatan Kedungadem, sekitar tiga bulan lalu. Ia (Sugeng) menemukan patung perunggu Patih Gajah Mada di semak-semak di tengah kawasan hutan jati di Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, karena kebiasaanya memang mencari benda purbakala di kawasan hutan.
"Benda itu akan dijual kepada seorang kolektor dengan harga Rp1,5 juta, tetapi saya larang kemudian saya minta diamankan dulu di disbudpar," ucapnya menambahkan.
Menurut Yanto, dibenarkan Arkeologi Dibuspar Nunung Dianawati, di kawasan hutan jati di wilayah selatan Bojonegoro banyak ditemukan benda prasejarah berupa batu andesit, mulai lumpang, tombak, juga lainnya. Selain itu, lanjut dia, juga banyak ditemukan benda purbakala berupa fosil binatang laut purba.
Sebagian benda prasejarah juga benda purbakala yang ditemukan, menurut dia, banyak yang disimpan di desa-desa, antara lain lumpang batu, juga lainnya, tetapi ada jua yang jatuh pemburu benda purbakala dari luar daerah. "Benda prasejarah dan purbakala yang tersebar itu harus diverifikasi oleh ahlinya untuk memastikan nilai sejarahnya," ucapnya.
Sumber : https://today.line.me/id/article/d164342577f000ed0594b074e8f8101602cf784e4a38ca8df27556cccc1da34b
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar