Presiden ke-3 RI, BJ Habibie berharap penyelenggaraan pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua berjalan aman dan damai. Pilkada Jakarta harus menjadi cerminan pelaksanaan pemilihan yang demokratis.
“Jadi kita perlihatkan wajah dan budaya kita yang benar, yang bahwa hidupnya memang juga demokratis dan tidak perlihatkan budaya–yang benar-benar cerminkan perilaku kita masing-masing–yang tidak mengenal SARA sama sekali dan kritis tentunya. Makin lama kita makin unggul dan semua mata dunia melihat karena di mana-mana melihat ketenangan yang diharapkan,” ujar BJ Habibie kepada wartawan usai mencoblos di TPS 05 Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).
Habibie mengatakan, warga Jakarta harus memilih tanpa paksaan dan berdasarkan hati nuraninya.
“Pergi untuk memilih apa yang menurut keyakinan yang terbaik untuk bangsa Indonesia, untuk rakyat dan dengan kesadaran bahwa mau terima atau tidak terima merupakan ujung tombak dari proses demokratisasi di Indonesia,” tuturnya.
Siapa pun yang terpilih, cagub-cawagub tersebut nantinya harus bisa menjadikan Jakarta yang lebih baik lagi. “Dalam hal ini kita diharapkan menjadikan contoh bagi siapa saja yang mau mensinergikan budayanya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dan keyakinannya dan hanya memuatkan kepada pelaksanaan kepentingan banyak rakyat kita,” paparnya.
Habibie juga memiliki pesan khusus agar cagub-cawagub terpilih bisa menghapuskan PHK. Kepala daerah tersebut harus menciptakan lapangan kerja yang luas bagi warga Jakarta.
“Yang harus digaris bawahi kita harus bekerja keras agar setiap orang bisa merata, berkesempatan, maka harus perjuangkan. Jakarta harus jadi contoh menghilangkan orang yang di-PHK. Diberikan pemerataan lapangan kerja, kita perjuangkan agar semua yang kita butuhkan apa saja,” tuturnya.
“Ini adalah salah satu mata rantai dari seluruhnya dan ini berjalan baik. Bersyukur Jakarta sangat dinamis, kritis, pluralistik dan tidak SARA, the best,” pungkas Habibie.
Sumber : http://postshare.co.id/archives/81654
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar