Breaking

Selasa, 28 Maret 2017

Perlukah Pria Membasuh Kelamin Setelah Kencing?

 
Di Indonesia, membersihkan organ kelamin dengan air setelah kencing banyak dikaitkan dengan tuntunan agama. Rupanya dari segi medis, kebiasaan tersebut sangat bermanfaat dalam menjaga kebersihan diri.

Kebiasaan ini sangat penting untuk menjaga fungsi kelamin pria seperti ereksi, ejakulasi, dan reproduksi tetap optimal.

Membersihkan dengan Cermat
Saat pria kencing, sebaiknya pastikan semua urine telah keluar sepenuhnya. Hal ini sangat mungkin dikarenakan saluran kencing laki-laki tidak berbentuk lurus sehingga berpotensi menyisakan sedikit urine.

Untuk memastikan air urine telah keluar dengan tuntas, bisa dengan menggoyangkan penis sebentar. Jika perlu, tekan dengan lembut saluran kencing sekitar kantong zakar atau skrotum sebagaimana di bagian ini biasa tertinggal sisa-sisa air kencing. Selain itu, kamu bisa mengelap lubang penis untuk membersihkan urine yang tersisa. Tidak ada sumber medis yang menyatakan bahwa penis harus dibasuh menggunakan air tiap kali selesai berkemih.

Selain saat selesai berkemih, kebersihan area genital juga harus dijaga setiap harinya. Disarankan untuk membersihkan penis dengan air setiap hari. Jika perlu, gunakan sabun tanpa parfum. Penis yang sudah disunat lebih mudah untuk dibersihkan, tapi pada penis yang tidak disunat, penting untuk membersihkan sisi kulit di balik kulup penis. Tarik kulup penis ke belakang dan cuci dengan air dan sabun pada bagian dalamnya. Lalu, kembalikan kulup ke posisi semula.

Bagian kulup penis yang tidak disunat dapat menjadi sarang bakteri yang dapat memicu infeksi saluran kemih. Selain itu, infeksi pada kelamin pria juga dapat disebabkan jamur di sekitar ujung dan kulup penis. Oleh karena itu, menjaga kebersihan penis sangat penting demi menjaga kesehatan.

Jika kamu tidak terbiasa membasuh kelamin dengan air setelah kencing, disarankan untuk membasuh minimal sekali tiap hari. Bagian kelamin yang perlu dibersihkan adalah penis, kantong zakar (skrotum), rambut di sekitar organ kelamin, dan area anus.
Tips Menjaga Kesehatan Kelamin Pria
Jangan anggap remeh manfaat dari kebiasaan membersihkan area kelamin bagi pria. Selain membasuh kelamin setelah kencing, pria juga dapat menerapkan kebiasaan-kebiasaan sehat, seperti :

    Mengganti celana dalam tiap hari. Khususnya, ganti pakaian dalam setelah berolahraga.
    Jangan menggunakan bedak atau deodoran pada penis karena dapat menyebabkan iritasi

  •     Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah infeksi menular seksual. Hal ini penting dilakukan, terutama jika kamu memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  •     Untuk mencegah penularan virus HPV (human papillomavirus) sebagai penyebab kutil kelamin, kamu dapat melakukan vaksinasi sebelum usia 26 tahun.
  •     Aktif berolahraga. Jika dilakukan secara teratur, aktivitas ini dapat mengurangi risiko gangguan ereksi.
  •     Membatasi asupan minuman beralkohol untuk tidak melebihi dua gelas per hari. Jika berlebihan, zat alkohol dapat menurunkan tingkat testosteron.
  •     Memeriksa kondisi kelamin secara teratur dapat membantu mengenali adanya gangguan atau perubahan.

Membasuh kelamin dengan air tiap setelah kencing dapat membantu menjaga kondisi kebersihan dan kesehatan kelamin. Konsultasikan dengan dokter jika terjadi gangguan kencing atau masalah pada fungsi reproduksi lainnya.Di Indonesia, membersihkan organ kelamin dengan air setelah kencing banyak dikaitkan dengan tuntunan agama. Rupanya dari segi medis, kebiasaan tersebut sangat bermanfaat dalam menjaga kebersihan diri.

Kebiasaan ini sangat penting untuk menjaga fungsi kelamin pria seperti ereksi, ejakulasi, dan reproduksi tetap optimal.

Perlukah Pria Membasuh Kelamin Setelah Kencing
Membersihkan dengan Cermat
Saat pria kencing, sebaiknya pastikan semua urine telah keluar sepenuhnya. Hal ini sangat mungkin dikarenakan saluran kencing laki-laki tidak berbentuk lurus sehingga berpotensi menyisakan sedikit urine.

Untuk memastikan air urine telah keluar dengan tuntas, bisa dengan menggoyangkan penis sebentar. Jika perlu, tekan dengan lembut saluran kencing sekitar kantong zakar atau skrotum sebagaimana di bagian ini biasa tertinggal sisa-sisa air kencing. Selain itu, kamu bisa mengelap lubang penis untuk membersihkan urine yang tersisa. Tidak ada sumber medis yang menyatakan bahwa penis harus dibasuh menggunakan air tiap kali selesai berkemih.

Selain saat selesai berkemih, kebersihan area genital juga harus dijaga setiap harinya. Disarankan untuk membersihkan penis dengan air setiap hari. Jika perlu, gunakan sabun tanpa parfum. Penis yang sudah disunat lebih mudah untuk dibersihkan, tapi pada penis yang tidak disunat, penting untuk membersihkan sisi kulit di balik kulup penis. Tarik kulup penis ke belakang dan cuci dengan air dan sabun pada bagian dalamnya. Lalu, kembalikan kulup ke posisi semula.

Bagian kulup penis yang tidak disunat dapat menjadi sarang bakteri yang dapat memicu infeksi saluran kemih. Selain itu, infeksi pada kelamin pria juga dapat disebabkan jamur di sekitar ujung dan kulup penis. Oleh karena itu, menjaga kebersihan penis sangat penting demi menjaga kesehatan.

Jika kamu tidak terbiasa membasuh kelamin dengan air setelah kencing, disarankan untuk membasuh minimal sekali tiap hari. Bagian kelamin yang perlu dibersihkan adalah penis, kantong zakar (skrotum), rambut di sekitar organ kelamin, dan area anus.
Tips Menjaga Kesehatan Kelamin Pria
Jangan anggap remeh manfaat dari kebiasaan membersihkan area kelamin bagi pria. Selain membasuh kelamin setelah kencing, pria juga dapat menerapkan kebiasaan-kebiasaan sehat, seperti :

    Mengganti celana dalam tiap hari. Khususnya, ganti pakaian dalam setelah berolahraga.
    Jangan menggunakan bedak atau deodoran pada penis karena dapat menyebabkan iritasi

  •     Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah infeksi menular seksual. Hal ini penting dilakukan, terutama jika kamu memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  •     Untuk mencegah penularan virus HPV (human papillomavirus) sebagai penyebab kutil kelamin, kamu dapat melakukan vaksinasi sebelum usia 26 tahun.
  •     Aktif berolahraga. Jika dilakukan secara teratur, aktivitas ini dapat mengurangi risiko gangguan ereksi.
  •     Membatasi asupan minuman beralkohol untuk tidak melebihi dua gelas per hari. Jika berlebihan, zat alkohol dapat menurunkan tingkat testosteron.
  •     Memeriksa kondisi kelamin secara teratur dapat membantu mengenali adanya gangguan atau perubahan.

Membasuh kelamin dengan air tiap setelah kencing dapat membantu menjaga kondisi kebersihan dan kesehatan kelamin. Konsultasikan dengan dokter jika terjadi gangguan kencing atau masalah pada fungsi reproduksi lainnya.
 
Sumber : alodokter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar