Breaking

Selasa, 28 Maret 2017

Manfaat Daun Senna untuk Pencernaan


Senna merupakan tanaman semak yang tumbuh di India, Afrika, dan bagian dunia lainnya. Buah dan daun senna bisa dikonsumsi dan telah menjadi bahan pengobatan tradisional untuk mengatasi sembelit selama berabad-abad.

Senna mengandung banyak bahan kimia bernama sennosides yang mampu mengiritasi lapisan usus hingga menyebabkan efek pencahar. Penggunaan daun senna sebagai pencahar ini bahkan sudah disetujui oleh FDA atau badan obat dan pangan di Amerika Serikat. Dan selain untuk mengobati sembelit, daun senna juga digunakan untuk membersihkan usus sebelum tes diagnostik, seperti kolonoskopi, dilakukan. Di Indonesia sendiri belum ada informasi resmi mengenai daun Senna.


Berikut dua manfaat daun senna yang diduga efektif berdasarkan penelitian.

Sembelit

Mengonsumsi senna diduga efektif untuk pengobatan jangka pendek sembelit. Tanaman senna yang sudah diekstrak menjadi obat bahkan telah disetujui FDA untuk digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak usia 2 tahun atau lebih. Senna juga diduga efektif untuk mengobati sembelit bila digunakan bersamaan dengan psyllium atau docusate sodium. Gabungan senna dengan psyllium atau docusate sodium diduga efektif mengobati sembelit pada orang tua. Khusus untuk campuran senna dengan docusate sodium juga diyakini efektif mengobati sembelit setelah menjalani operasi anorektal.

Selain itu, daun senna juga bisa dikonsumsi sebagai teh. Teh daun senna bertindak sebagai pencahar yang bekerja dengan merangsang usus untuk menggerakkan kotoran.Karena teh daun senna ini cenderung memiliki rasa pahit, disarankan untuk menambahkan madu jika ingin meminumnya.

Membersihkan usus sebelum kolonoskopi

Mengonsumsi senna diduga sama efektifnya seperti minyak jarak dan bisocodyl jika digunakan untuk pembersihan usus. Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa senna juga sama efektifnya dengan polyethylene glycol untuk membersihkan usus. Namun, bukti yang bertentangan pun ada. Yang jelas, mengombinasikan senna beberapa jenis obat pencahar tampaknya lebih efektif untuk membersihkan usus sebelum kolonoskopi.

Namun, sebelum mengonsumsi daun senna, perhatikan terlebih dahulu indikasi dan efek sampingnya jika digunakan secara teratur. Sebagai contoh, National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease telah melaporkan bahwa mengonsumsi senna dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati.

Daun senna juga dapat menyebabkan kram, kembung, sakit perut, dan diare, serta diduga berbahaya untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit perut, usus, ginjal, hati, jantung, Crohn, kolitis, tukak lambung, dan wasir.

Tanyakan juga pada dokter apakah daun senna aman dikonsumsi, terutama jika Anda sedang hamil atau menyusui, sembelitnya parah, sedang minum obat-obatan lain, dan punya alergi terhadap obat.

Ingat, walaupun daun senna adalah produk alami, jangan pernah sekali-kali mengonsumsinya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Karena produk alami belum tentu bisa menggantikan fungsi dan manfaat obat dan prosedur medis dari dokter.


Sumber :alodokter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar