Breaking

Jumat, 31 Maret 2017

Bolehkah Ibu Hamil Mandi Sauna dan Air Hangat?

Kehamilan adalah berita paling ditunggu dan menjadi hal yang menyenangkan untuk semua pasangan yang telah menikah dan menantikan kehadiran buah hati ditengah-tengah keluarganya.

Apalagi, bila penantian ini adalah hal yang telah benar-benar mereka tunggu sejak dulu. Hadirnya si kecil dalam rahim ibu tentu akan membuat anda dan pasangan dibuat sumringah dengan kabar kehamilan ini. Untuk itulah, puji dan syukur haruslah senantiasa dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa sebab atas izin dan kehendak-Nya lah saat ini anda tengah diberikan kepercayaan untuk menjaga dan merawat kehamilan anda saat ini.


Menjaga kehamilan anda agar senantiasa sehat adalah hal penting dan menjadi hal yang mendasar guna menjamin bahwa bayi dalam kandungan anda dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kendala. Hal ini pulalah yang akan menentukan kelahiran bayi yang sehat.

Sayangnya, menjalani dan menjaga kehamilan yang sehat tentu tidak semudah seperti membalikan telapak tangan. Belum lagi, perjalanan panjang ini akan anda jalani selama 9 bulan kedepan. Jadi demikian, persiapkan fisik dan mental anda sejak dini agar segala hal dan pantangan selama kehamilan bisa anda lalui dengan baik.

Apalagi banyaknya gejala awal kehamilan yang muncul seringkali membuat ibu hamil kerepotan menahan keluhan-keluhan yang dialaminya. Terutama untuk wanita yang baru pertama mengalami kehamilan.

Hadirnya, gangguan kehamilan terutama pada awal trimester kehamilan akan mungkin membuat mereka kewalahan menahan dampaknya. Hal ini dikarenakan umumnya gejala awal kehamilan yang akan menyerang ibu hamil sebagian besar adalah gejala yang mengganggu. Seperti halnya, mual dan muntah, pusing, tubuh terasa lemas, mudah lelah, sakit kepala dan masih banyak lagi. 
Semua gangguan tersebut muncul sebab dipengaruhi oleh hormon yang bergejolak dalam tubuh ibu hamil. Tubuh pun mulai menyesuaikan dirinya dengan kondisi anda yang hamil, jadi demikian tak perlu khawatir sebab di trimester selanjutnya gejala-gejala kehamilan seperti ini akan dapat menghilang dengan sendirinya.

Hanya saja, hal yang perlu selalu dilakukan oleh ibu hamil adalah mengupayakan agar tubuhnya tetap sehat dan fit dengan mengoptimalkan asupan nutrisi dan gizi dari makanan yang sehat. Selain itu, menjalankan pola hidup yang sehat akan ikut serta berpengaruh terhadap tumbuh-kembang dan kesehatan si janin dalam kandungan anda.

Sebab apa yang ibu konsumsi dan ibu lakukan pengaruhnya bukan hanya akan ibu rasakan namun si kecil dalam kandungan anda pun akan ikut mengalami hal yang serupa. Untuk itu menjaga dengan teliti setiap hal yang anda lakukan selama kehamilan adalah hal yang penting.

Nah, seperti halnya dengan melakukan perawatan selama kehamilan. Banyak ibu yang masih tertarik bahkan menjadi semakin tergugah untuk terus melakukan perawatan selama kehamilan. Pengaruh hormon terhadap kondisi tubuh yang membuat mereka terlihat tidak segar pada akhirnya membuat sebagian ibu hamil memutuskan untuk selalu menjalankan perawatan tubuhnya dengan baik. Hal ini dianggapnya sebagai upaya untuk terus menjaga penampilan meski dalam keadaan hamil yang terkadang membuat mereka tampak tak karuan.

Akan tetapi amankah melakukan serangkaian kegiatan selama kehamilan tersebut? Perlu diketahui bahwa melakukan perawatan diri saat masa-masa kehamilan bukanlah sebuah hal yang dilarang, justru kegiatan ini amat dianjurkan. Karena kesehatan ibu hamil juga diperngaruhi oleh perawatan tubuh yang baik. Dengan kata lain, merawat diri selama masa kehamilan itu sama halnya dengan merawat tubuh agar tidak terserang dengan ancaman berbagai penyakit.

Namun pertanyaannya adalah tidak semua perawatan tubuh dewasa ini selalu berkonotasi baik. Mengapa demikian? Sebab banyak bahan perawatan tubuh yang nyatanya justru mengandung berbagai zat kimia yang kurang baik dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Hal inilah yang menjadi masalah dan tidak dianjurkan dilakukan oleh ibu hamil.

Contohnya adalah umumnya pada trimester pertama seorang ibu hamil akan seringkali mengalami gangguan kehamilan seperti munculnya pegal-pegal dibagian area persendian tulangnya. Kondisi ini umumnya akan terus terjadi seiring dengan tambahan nyeri pingang jika usia kehamilan telah mencapai trimester ketiga.

Untuk mengatasi kondisi ini dan mengembalikan kondisi tubuh menjadi lebih baik orang akan cenderung melakukan berbagai perawatan yang akan membuat tubuhnya kembali rileks salah satunya adalah dengan melakukan mandi sauna.

Hanya saja, pertanyaan penting yang perlu dibahas lebih jauh adalah apakah kegiatan tersebut aman dan boleh dilakukan oleh seorang wanita selama masa kehamilan? Nah, untuk lebih jauhnya lagi dibawah ini kita akan bahas secara terperinci boleh atau tidak bolehnya seorang wanita hamil melakukan perawatan sauna.

Bolehkan Ibu Hamil Mandi Sauna?

Segala macam perawatan yang dilakukan selama masa kehamilan pada dasarnya tidak dilarang dilakukan. Apalagi jika fungsi dari perawatan ini adalah berguna baik untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari segala macam penyakit. Akan tetapi, berbeda dengan wanita yang tidak hamil yang boleh dan aman melakukan segala perawatan tubuh.

Wanita hamil haruslah memperhatikan rambu-rambu dan peraturan dalam memilih jenis perawatan tubuhnya. Sebab tidak semua jenis perawatan tubuh akan diperbolehkan dilakukan oleh ibu hamil. Hal ini dikarenakan adanya janin dalam kandungan anda akan mungkin membuat segala hal yang anda lakukan berpengaruh besar terhadap tumbuh kembangnya dalam rahim anda.

Bayi anda memerlukan banyak asupan nutrisi dan gizi untuk menunjang tumbuh kembangnya agar dapat berjalan dengan baik. Sebaliknya, segala hal yang akan membahayakan akan mungkin membuat si kecil mengalami kecacatan atau bermasalah dengan kesehatannya. Pada kondisi terburuk, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap keselamatan jiwanya. Untuk itu, penting mencermati dan memahami jenis dan hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil.

Mandi sauna atau mandi dalam bak berombak/whirl pool maupun mandi uap akan dapat meningkatkan suhu tubuh sampai suatu keadaan yang disebut dengan hipertemia (peningkatan suhu inti tubuh manusia yang biasanya terjadi sebab adanya infeksi). Perlu diketahui peningkatan suhu tubuh yang berlebihan pada ibu hamil akan dapat menyebabkan kecacatan janin terutama bila dilakukan pada usia kehamilan trimester pertama (1-3 awal bulan kehamilan).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan mandi sauna yang dilakukan oleh ibu hamil tidak diperbolehkan sebab hal ini akan dapat menyebabkan janin yang dikandungnya lahir tidak normal atau mengalami kecacatan. Lantas bagaimana dengan mandi menggunakan air hangat dan bukanlah sauna? Untuk lebih jelasnya kita simak dibawah ini.

Mandi Air Hangat Untuk Ibu Hamil

Kondisi mudah pegal yang mungkin dihadapi oleh itu hamil, gerak tubuh yang melambat serta sering berkeringat memang menjadi tantangan tersendiri untuk ibu hamil. Selain itu, kondisi ini pun secara umum adalah hal yang wajar dan dialami oleh sebagian besar ibu yang mengandung.

Sehingga demikian tidak heran bahwa bayangan mandi sekaligus melakukan relaksasi dibawah pancuran air yang hangat akan menjadi begitu menggoda dan menimbulkan candu. Akan tetapi, sebelum terburu-buru melakukannya sebaiknya perhatikan dampaknya untuk anda dan si janin yang sedang dikandung.

Sebenarnya mandi dengan menggunakan air hangat tidaklah dilarang dilakukan oleh ibu hamil. Hanya sama, sama dengan proses memandikan bayi dengan menggunakan air hangat. Ibu hamil pun perlu memperhatikan dan memeriksa temperatur air.

Dalam hal ini, ibu hamil perlu memastikan bahwa air yang akan digunakan untuk mandi berada dalam kondisi yang cukup hangat dan tidak menyengat. Apabila anda mandi dibawah pancuran, maka aturlah tekanan air agar tidak terlalu tajam sewaktu menyentuh kulit nda karena dapat mencederakan kulit serta menimbulkan ruam merah yang timbul pada tubuh.

Nah, hal ini tentunya berbeda dengan pada saat anda melakukan mandi sauna. Hal ini dikarenakan temperatur sauna dan ruangan sauna yang tidak memungkinkan udara lain dapat masuk dengan baik membuat mandi sauna tidaklah dianjurkan dilakukan oleh ibu hamil, terutama pada awal trimester kehamilannya sebab dampaknya akan berbahaya seperti yang telah dijelaskan diatas tadi.

Bahaya Sauna Untuk Ibu Hamil

Perlu diketahui bak air dan sauna memiliki temperatur panas yang menyengat dan konstan yang mana hal ini akan dapat mengurangi cairan tubuh dan tekanan darah pada ibu hamil. Anda pun akan menjadi mudah pingsan dan merasakan sakit kepala yang mana tentunya kondisi ini akan dapat menganggu aliran darah pada janin daam rahim anda.

Kegiatan sauna yang pada umumnya dilakukan didalam ruangan akan membuat tubuh anda berkeringat dan keluar dalam jumlah yang banyak. Hal penting yang perlu diketahui adalah keluarnya jumlah keringat yang berlebihan selama masa kehamilan akan dapat membuat ibu hamil mengalami dehidarasi dan hipotensi (tekanan darah yang rendah).

Selain itu, untuk ibu hamil hal ini adalah pantangan. Sebab kondisi ini akan dapat menyebabkan hipetermia atau peningkatan suhu tubuh secara mendadak. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan untuk kehamilan sebab dari beberapa penelitian mengungkapkan bahwa hipertemia akan dapat meningkatkan resiko cacat lahir terutama pada kehamilan bayi perempuan pada trimester pertama kehamilan.

Untuk itu, sebaiknya hindari melakukan kegiatan sauna selama masa kehamilan. Meskipun sauna memiliki banyak manfaat dengan membuang racun dan kotoran melalui keringat sebab sauna akan dapat membantu pembuluh darah dan pori-porinya terbuka, namun manfaat ini tidak optimal dirasakan oleh wanita selam masa kehamilan.

Beradaptasi dengan Air Bersuhu Normal Selama Kehamilan

Lantas bagaimana bila sebelum hamil anda rupanya adalah seseorang yang memang terbiasa mandi dengan menggunakan air hangat? Nah, menghadapi kasus yang seperti ini akan cukup sulit mungkin untuk tubuh anda beradaptasi dengan mandi tidak menggunakan air panas.

Setelah dinyatakan hamil oleh dokter maka sebaiknya mulailah membiasakan diri mengontrol suhu air yang akan anda gunakan untuk mandi dan tingkatkan kembali keekstrawaspadaan anda saat melakukan hal tersebut. Pasalnya, terlalu lama membersihkan diri dengan menggunakan air hangat akan dapat meningkatkan suhu tubuh ibu hamil secara spontan. Yang mana, kondisi ini akan dapat beresiko untuk ibu hamil terutama terhadap tubuh kembang si janin yang dikandungnya.

Teori mandi ini pernah diuji coba dalam sebuah studi dengan mengganti objek percobaan dengan hewan. Pada penelitan tersebut hasil akhirnya menunjukan bahwa suhu tubuh ibu hamil yang sering mendadak terlalu panas pada masa awal kehamilan bisa menyebabkan cacat lahir pada jnin.

Adapun jenis cacat lahir yang dimaksud dan paling banyak dijumpai diantaranya adalah cacat perkembangan otak dan juga cacat pada bagian tulang belakang yang lambat berkembang atau juga dikenal dengan sebutan neural tube defects (NTD).

Memang benar bahwa selama masa kehamilan ada sejumlah kebiasaan merawat diri yang harus rela ditunda sejenak sampai si kecil lahir kedunia. Tak hanya larangan berendam pada air hangat atau sauna saja, tetapi juga ibu hamil harus mampu menahan diri untuk tidak membersihkan tubuhnya dengan menggunakan bubble bath, wewangian mandi, lulur berbahan kimian, bath salts dan masih banyak lagi.

Hal ini dikarenakan sejumlah bahan tersebut memiliki kandungan kimia yang akan dapat merusak keseimbangan asam pada bagian organ kewanitaan dan dampaknya akan berujung pada timbulnya keputihan kehamilan, iritasi dan timbul gatal-gatal. Bila kondisi ini dibiarkan begitu sana, maka pengaruhnya akna bisa secara langsung menular pada janin yang anda kandung.

Jenis Perawatan Kecantikan yang Boleh Dilakukan Ibu Hamil

Akan tetapi tak perlu khawatir meski ada sejumlah perawatan yang harus direlakan. Tak berarti anda harus dibuat frustasi karena tidak dapat pergi ke salon untuk melakukan kebiasaan perawatan. Anda akan tetap bisa memanjakan diri anda dengan sejumlah perawatan yang memang diperbolehkan dilakukan oleh ibu hamil. Selain itu, akan lebih baik jika anda mengunjungi salon kecantikan yang memang menyediakan perawatan aman untuk ibu hamil.

Nah dibawah ini adalah beberapa jenis perawatan kecantikan yang boleh dilakukan oleh ibu hamil dan aman.

1. Melakukan Pijatan

Pijatan refleski ini biasanya tersedia sebagai bagian dari serangkaian perawatan tubuh di spa atau salon. Kegiatan yang satu ini memang menjadi favorit banyak wanita sebab terbukti dari melakukan perawatan ini tubuh menjadi lebih rileks dan lebih segar, begitu pula untuk ibu hamil. Pijat relaksasi yang dilakukan di spa atau salon akan berguna untuk mengembalikan tubuh yang fit dan prima dan mengusir pegal-pegal.

Tubuh yang pegal, betis yang seolah membengkak serta tulang yang terasa linu seringkali menjadi gejala kehamilan yang menganggu. Tidak heran, bila pijatan refleksi akan menjadi solusi yang didambakan oleh ibu hamil.

Nah, untuk melakukan pijatan ini sebaiknya carilah terapis yang sudah profesional dibidangnya. Pijatan yang diberikan oleh terapis yang sudah mahir akan memberikan manfaat yang optimal untuk anda.

Adapun posisi terbaik pemijatan untuk ibu hamil adalah duduk atau tidur miring. Bila ibu memilih posisi tidur miring maka hindari bertumpu pada satu sisi saja agar tidak merasa lelah atau merasa tegang. Pemijatan yang dilakukan di spa atau salon biasanya akan berkisar pada pengusapan dan penekanan sedemikan rupa yang gerakannya tidak merangsang terjadinya kontraksi.

Wilayah pemijatan akan umumnya dilakukan pada seluruh bagian tubuh terkecuali bagian perut. Akan tetapi, sebaiknya utamakan melakukan pemijatan pada bagian kaki, tangan, pinggang dan punggung sebab bagian inilah yang seringkali terasa pegal.

2. Creambath

Perawatan untuk mendapatkan rambut yang sehat dan alami ini adalah kegiatan yang akan dilakukan selama kehamilan. Akan tetapi pastikan bila krim yang digunakan untuk creambath bukanlah bahan yang memiliki kandungan kimia yang berbahaya.

3. Facial

Kegiatan merawat wajah untuk melancarkan peredaran darah diwajah ini bermanfaat untuk membuat wajah menjadi lebih bersinar dan kinclong. Kegiatan yang satu ini aman dilakukan oleh wanita hamil. Hanya saja, itu tadi pastikan bila bahan-bahan yang digunakan adalah bahan yang aman.

Demikianlah beberapa hal yang dapat disampaikan dari bolehkah ibu hamil melakukan sauna. Pada intinya kegiatan yang satu ini akan dapat menimbulkan pengingkatan suhu tubuh secara mendadak yang mana hal ini tidak baik untuk perkembangan janin anda. Jadi demikian, kegiatan mandi sauna tidaklah dianjurkan dilakukan selama masa kehamilan.

sumber : http://bidanku.com/bolehkah-ibu-hamil-mandi-sauna-dan-air-hangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar