Breaking

Senin, 16 Januari 2017

Penyebab Demam pada Anak dan Cara Mengatasinya

Demam merupakan peningkatan temperatur suhu tubuh seseorang secara abnormal. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa pun, tidak terkecuali anak-anak. Lantas apa penyebab demam pada anak dan bagaimana cara penanganannya?


Demam umumnya terjadi akibat adanya perubahan pusat termoregulasi hipotalamus. Demam merupakan kondisi pada seseorang ketika terjadi kenaikan suhu hingga 3800 C atau lebih (Wong, 2003). Sementara jika suhu tubuh lebih dari 4000 C, maka disebut demam tinggi.

Tipe-tipe demam

  • Demam septik. Demam ini terjadi ketika suhu badan berangsur-angsur naik pada malam hari, namun turun kembali pada pagi hari. Seseorang yang mengalami demam ini, umumnya berkeringat dan menggigil.
  • Demam remiten. Pada demam ini suhu badan bisa turun setiap hari, namun tidak pernah mencapai normal.
  • Demam intermiten. Pada demam ini dalam satu hari, suhu badan turun ke tingkat normal selama beberapa jam. Apabila demam ini terjadi dalam 2 hari sekali, disebut tersiana.
  • Demam kontinyu. Pada demam ini variasi suhu sepanjang hari tak berbeda lebih dari satu derajat. Namun pada tingkat demam yang terjadi secara terus menerus, biasanya disebut hiperpireksia.
  • Demam siklik. Pada demam ini terjadi kenaikan suhu selama beberapa hari, lantas diikuti beberapa periode bebas demam. Kemudian diikuti kembali oleh kenaikan suhu seperti semula.


Apa penyebab demam pada anak?

Demam pada anak bisa berhubungan dengan penyakit kolagen, infeksi, penyakit metabolik, serta penyakit lainnya. Demam juga bisa diakibatkan kelainan dalam otak atau zat toksik. Kelainan tersebut bisa mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Penyebab munculnya demam selain karena infeksi juga dapat diakibatkan oleh toksemia serta reaksi pemakaian obat.

Namun guna memperoleh ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan pemeriksaan medis yang menyeluruh. Pemeriksaan medis yang menyeluruh seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat penyakit pasien, observasi perjalanan penyakit, evaluasi pemeriksaan laboratorium, dan penunjang lainnya secara tepat.

Tanda serta gejala umum pada demam

Cukup banyak tanda-tanda yang menyertai demam termasuk gejala anoreksia, nyeri punggung, serta somlolen. Dirangkum dari berbagai sumber, gejala umum demam yang sering ditemui pada anak antara lain:
  1. Anak mengalami perubahan suhu kulit yang menjadi hangat.
  2. Anak mengalami perubahan suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5 ºC.
  3. Anak mengalami kulit yang berubah kemerahan.
  4. Anak menggigil.
  5. Anak mengalami peningkatan kedalaman pernapasan.
  6. Anak mengalami nyeri di bagian tubuh.
  7. Anak berkeringat.
  8. Anak mengalami dehidrasi.
  9. Anak kehilangan nafsu makan.


Cara penanganan demam pada anak

  1. Anak perlu diukur suhu tubuhnya secara berkala setiap 4 atau 6 jam.
  2. Kondisi fisik pada anak perlu mendapat perhatian khusus. Kondisi fisik yang dimaksud seperti gelisah, mudah terkejut, mengigau, pandangan mata cenderung melirik ke atas, atau mengalami kejang-kejang.
  3. Jika panas teramat tinggi, jangan gunakan anak dengan pakaian yang tebal.
  4. Kompres dengan air hangat pada ketiak, dahi, atau lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh.
  5. Perlu memperhatikan jalan nafas agar terbuka, guna mencegah terputusnya masukan oksigen ke otak.
  6. Anak harus minum air sebanyak–banyaknya. Minuman dapat berupa susu, air putih, jus buah atau teh. Tujuannnya agar anak tidak mengalami dehidrasi.
  7. Anak perlu mendapatkan waktu istirahat (tidur) yang cukup.
  8. Perlu memperhatikan aliran udara di ruangan tempat anak beristirahat. (APY)
sumber : https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8825474464264394953#editor/target=post;postID=3838237202751946306

Tidak ada komentar:

Posting Komentar