Keluhan bercak merah yang semakin meluas dan gatal, sangatlah umum dikeluhakan oleh masyarakat, terutama kita yang berada di negara dengan iklim tropis.
Suhu yang hangat dan lembab sangatlah menunjang untuk infeksi jamur menyerang kulit kita.
Soal itu, dr Krisna Rahardjo BMedSc, dokter umum dengan double degree lulusan fakultas kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2008, memberikan pemaparan seputar kulit serta permasalahannya.
Apa Itu Tinea/ Jamuran?
Tinea atau dermatofitosis adalah nama sekelompok penyakit kulit yang disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok jamur yang tumbuh di lapisan kulit mati (keratin).
Dermatofit memiliki kemampuan memanfaatkan keratin sebagai sumber gizi karena memiliki kapasitas enzimatik yang unik (keratinase).
Pertumbuhan tinea terbatas pada lapisan kulit mati, tetapi didukung oleh lingkungan setempat yang lembab dan hangat.
Jamur ini telah berevolusi sehingga kelangsungan hidup dan penyebaran spesiesnya tergantung pada infeksi manusia atau hewan.
Penyakit kulit ini bisa muncul di seluruh bagian tubuh, namun umumnya muncul pada lengan dan kaki. Biasanya, tinea lebih mudah menyebar di daerah beriklim hangat dan lembab.
Tinea sangat umum dan mempengaruhi bagian-bagian tubuh yang berbeda. Penamaan tinea mengikuti bagian tubuh yang terpengaruh, yaitu:
- Tinea barbae (jenggot)
- Tinea capitis (kepala)
- Tinea corporis (tubuh)
- Tinea cruris (pangkal paha/selangkangan)
- Tinea faciei (wajah)
- Tinea manuum (tangan)
- Tinea pedis (kaki)
- Tinea unguium (kuku)
Gejala
Gejala tinea biasanya mulai muncul 10 hari setelah tubuh melakukan kontak dengan jamur. Beberapa tanda dan gejala umum tinea corporis adalah:
- Munculnya ruam melingkar kemerahan atau keperakan pada kulit.
- Kulit bersisik.
- Terasa gatal dan terjadi peradangan.
- Muncul luka melepuh dan berisi nanah di sekitar ruam.
Pada kasus yang cukup parah, ruam melingkar yang muncul akan berlipat ganda, tumbuh besar dan mungkin menyatu.
"Selain itu, luka melepuh dan bernanah bisa muncul di sekitar ruam melingkar. Kulit dengan ruam melingkat akan sedikit terangkat dan kulit di bawahnya terasa gatal," kata dia.
Jamur bernama dermatofita menjadi penyebab utama munculnya tinea corporis. Dermatofita ini biasanya berkembangbiak pada keratin (jaringan yang keras dan antiair pada kulit, rambut, dan kuku).
Apakah Jamuran itu Menular? Bagaimana prosesnya?
Ada beberapa cara penularan dan penyebaran jamur dermatofita yaitu:
- Kontakfisik antarmanusia.
- Kontak fisikmanusia dengan hewan yang terinfeksi.
- Kontak fisik manusia dengan benda. Spora jamur di permukaan benda bisa menempel pada kulit manusia.
- Kontak fisik manusia dengan tanah.
"Walaupun jarang, namun manusia juga berisiko terinfeksi dari tanah yang mengandung spora jamur," katanya.
Beberapa faktor di bawah ini bisa meningkatkan risiko seseorang terkena tinea:
- Sirkulasi darah buruk.
- Usia masih sangat muda atau sangat tua.
- Kondisi tempat tinggal lembab, basah, dan penuh sesak.
- Mengalami obesitas akut.
- Sering melakukan kontak fisikdengan orang atau hewan
- Menjalani kemoterapi atau mengonsumsi obat-obatan steroid yang bisa melemahkan sistem imunitas.
- Menderita penyakit yang membuat sistemimunitas tubuh melemah.
- Mengidap diabetes tipe 1.
- Pernah terinfeksi jamur sebelumnya.
- Mengalamia terosklerosis atau penyempitan dinding arteri.
Diagnosis dan Pengobatan Tinea
Ada dua cara yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis tinea pada pasien, yaitu:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa kulit yang terinfeksi serta menanyakan gejala-gelaja yang dirasakan pasien.
- Pengambilan dan pemeriksaan sampel jaringan kulit. Dokter akan mengambil sampel kulit yang terinfeksi untuk diperiksa di laboratorium.
Pengobatan
Pengobatan tinea bisa secara topikal, sistemik atau kombinasi keduanya. Pengobatan topikal adalah pengobatan pada bagian tubuh yang terinfeksi menggunakan obat luar seperti salep dan krim.
Pengobatan sistemik adalah pengobatan dari dalam tubuh melalui oral atau injeksi yang dampaknya ke seluruh bagian tubuh.
Jenis pengobatan tinea seringkali tergantung pada kondisi klinisnya. Sebagai contoh, lesikulit tunggal mungkin cukup diobati dengan agen antijamur topikal.
Namun, pengobatan topikal untuk infeksi kulit kepala dan kuku sering tidak efektif sehingga perlu pengobatan sistemik. Infeksi yang kronis atau luas biasanya juga membutuhkan terapi sistemik.
Anda dapat membeli obat topikal antijamur dari apotek, atau mendapatkannya melalui resep. Ada berbagai jenis dan merek yang tersedia, misalnya ketoconazole, miconazole, daneconazole. Oleskan krim pada area yang terinfeksi sampai beberapa hari atau minggu.
Terapkan sesuai petunjuk, yang bervariasi antarkrim yang berbeda. Untuk kulit yang sangat meradang, dokter mungkin meresepkan krim antijamur yang dikombinasi dengankrim steroid ringan.
Steroid mengurangi peradangan dan dapat mengurangi gatal serta kemerahan secara cepat. Namun, steroid tidak membunuh jamursehingga tidak boleh digunakan sendirian.
Obat anti jamur sistemik yang diambil secara oral hanya boleh Anda konsumsi dengan resep dokter.
Beberapa cara untuk membasmi serta menghentikan penyebaran infeksi jamur adalah:
- Cucilah pakaian, handuk, serta seprai secara rutin.
- Kenakan pakaian yang tidak sempit (longgar).
- Hindari untuk menggaruk bagian kulit yang terinfeksi jamur.
- Bersihkan bagian kulit yang terinfeksi setiap hari dan keringkan seluruhnya.
- Mengganti pakaian dalam dan kaus kaki setiap hari.
- Pastikan hewan peliharaan Anda diperiksa secara rutin ke dokter hewan
- Jangan meminjamkan sisir, sikat kepala, atau topi kepada orang lain.
- Cucilah tangan setelah kontak fisik dengan binatang.
sumber : http://www.tribunnews.com/kesehatan/2017/01/15/hal-yang-sebaiknya-anda-tahu-seputar-jamur-dan-infeksi-kulit-baju-ketat-bisa-jadi-pemicu?page=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar